Selasa, 21 Desember 2010

KARTU-KARTU PRESTASI



  S
armi sibuk mengorek-orek tempat sampah. Mencari-cari benda apa saja yang bisa ia pulung. Hmm, Sarmi memang seorang pemulung. Pagi ini, seperti biasa, ia memeriksa tempat sampah di depan rumah Erika.
            Sarmi terkenang perkenalannya pertamanya dengan Erika. Waktu itu, seperti sekarang, sedang mengorek tempat sampah yang letaknya tepat di depan rumah Erika. Erika yang sedang menunggu mobil jemputan sekolah, tiba-tiba mendekatinya. Rupanya ia ingin tahu apa yang dilakukan Sarmi. Itulah awal persahabatan mereka.
            Sejak itu, Sarmi selalu berusaha datang pagi. Bertepatan dengan saat sahabat kecilnya itu menunggu mobil jemputan sekolah. Sarmi merasa bahagia jika bercakap dengan Erika. Selain itu, Erika selalu memberinya makanan kecil.
            “Dapat apa, Mbak Sar?” sapa Erika yang baru keluar dari pagar rumahnya. Sarmi tersadar dari lamunannya. Di belakang Erika tampak Elsa, kakak Erika. Seperti biasa, Erika dan Elsa  menunggu mobil jemputan sekolah. Sarmi seusia Elsa, yang duduk di kelas V SD. Sedangkan Erika baru duduk di kelas 2 SD. Itulah sebabnya Erika memanggil Sarmi dengan “Mbak Sar”.
            “Oh iya! Mbak Sar mau ikut aku ke Kids Fun?” tanya Erika lagi. Padahal pertanyaan pertamanya belum sempat dijawab Sarmi.
            “Kids Fun? Tempat apa  itu, Ka?” Sarmi berhenti mengais-ngais.
            “Ah, Mbak Sar ini, masa’ tidak tahu! Di sana ada komedi putar,kolam renang, kapal-kapalan ....Mainannya banyak, deh,” jelas Erika dengan mata berbinar-binar.
            Mata Sarmi menerawang. Sudah beberapa tahun ia tinggal di Yogyakarta. Namun ia tidak tahu apa itu Kids Fun. Yang ia ketahui hanya benda apa saja yang bisa dipulung dan dijual. Kedua orang tua Sarmi telah meninggal. Sarmi tinggal dengan bibinya yang seorang pemulung. Dialah yang mengajari Sarmi memulung.
            “Mau ikut, tidak?” desak Erika lagi. Sarmi sadar dari lamunannya. Ia mengangguk malu.
            “Tunggu ya!” Erika berlari masuk ke rumah. Tak lama kemudian dia keluar membawa beberapa lembar kartu warna-warni.
            “Besok pagi datang ke sini ya! Pakai baju bagus, bawa kartu prestasi ini! Kata Ibu, kartu-kartu ini bisa membawa kita ke Kids Fun!” sambung Erika. Sarmi terbengong-bengong. Sementara Erika sudah berlalu karena mobil jemputannya sudah datang.
            Ibu Erika memang telah membuat kartu-kartu warna-warni berukuran 5x10cm. Ia menyebutnya, Kartu Prestasi. Kartu itu diberikan Ibu kepada Elsa dan Erika setiap kali mereka melakukan tugas yang disepakati. Misalnya bangun pagi, merapikan tempat tidur, menyapu, menyiram tanaman,  makan tanpa sisa, mencuci piringnya sendiri, mengepel kamar sendiri ....Kartu-kartu itu dikumpulkan Elsa dan Erika. Dalam jumlah tertentu, kartu itu bisa ditukar dengan sesuatu yang mereka butuhkan. Misalnya alat tulis, buku cerita, bahkan mainan. Atau bisa juga ditukar dengan berpergian ke tempat rekreasi. Seperti Kids Fun, berenang, Taman Pintar, mengunjungi museum.
            Minggu pagi ini, Ayah dan Ibu sudah berjanji akan pergi ke Kids Fun. Karena jumlah kartu yang dimiliki Elsa dan Erika sudah cukup banyak. Kini mereka sudah siap berangkat. Namun,
            “Ukh, sudah kubilang datang pagi-pagi!” gerutu Erika mulai gelisah. Sebab, Sarmi belum muncul juga.
            “Kita berangkat saja, ya, Ka! Mungkin Sarmi tidak jadi ikut!” ujar Ayah sambil menghidupkan mesin mobil APVnya. Akan tetapi, tiba-tiba muncul anak perempuan di depan pintu gerbang.
            “Mbak Sar!” seru Erika lega.
            Kali ini Sarmi tampil beda. Pakaiannya tidak lusuh seperti hendak memulung. Rambut sebahunya disisirnya dengan rapi. Di tangannya tergenggam beberapa kartu yang diberikan Erika kemarin. Ayah dan Ibu tersenyum melihatnya. Kemarin Erika telah bercerita pada mereka tentang Sarmi.
            Sebenarnya permainan Kartu Prestasi itu hanya untuk Elsa dan Erika. Namun Ibu kagum pada Erika. Walau masih kecil, ia tidak hanya memikirkan dirinya sendiri. Bahkan mau membagikan kartu-kartu prestasi hasil jerih payahnya.
            “Ayo, cepat naik, Sar! Supaya main di Kids Funnya bisa lama!” seru Ibu. Sarmi pun bergegas masuk ke mobil.



                                               




1 komentar: